Kelahiran Rasulullah dan 40 tahun sebelum diangkat menjadi Nabi

Sirah Nabawiyah #2

Edisi senin
Sabtu, 4 Mei 2015

Walaupun kita sudah pernah membaca sirah Rasulullah Saw, alangkah baiknya kembali diulang agar semakin menambah cinta dan motivasi kita meneladani beliau. Yuuk simak kelanjutan sirah Rasulullah Saw. πŸ˜‰

Kelahiran Rasulullah dan 40 tahun sebelum diangkat menjadi Nabi

Tanggal Rasulullah Saw lahir :
9 Rabilul Awal di permulaan tahun gajah, tahun ke 40 pemerintahan Raja Kisra Anu Syirwan, bertepatan dengan 20 atau 22 April 571 M.

πŸͺ Peristiwa-peristiwa yang menandakan akan lahirnya seorang Rasul, diantaranya:
- Runtuhnya 14 tiang istana kisra parsi
- Padamnya api yang disembah penganut majusi
- Robohnya gereja-gereja di sekitar tasik sava
- Keluarnya cahaya dari faraj Aminah saat melahirkan Rasulullah saw .

Kakek beliau Abdul Muthalib memberinya nama : Muhammad. Nama yang ketika itu belum banyak digunakan.

πŸͺ Diasuh oleh ibu susu

Kebiasaan orang Arab adalah menyerahkan anaknya kepada wanita lain untuk disusukan. Ibu susu Rasulullah Saw pertama adalah Thuwaibah yang merupakan hamba Abu Lahab. Saudara sepersusuan beliau ketika itu anak Thuwaibah yaitu Masruh.

Wanita Arab berasal dari pedalaman lebih disukai untuk menjadi ibu susu karena sebagai bentuk usaha mencegah anak dari penyakit-penyakit di kota, menguatkan pertumbuhan fisik anak dan membantu anak untuk memiliki lisan yang fasih berbahasa arab. Oleh karena itu, Abdul Muthalib menyerahkan Rasulullah kepada Halimah binti Abu Zuaib dari Bani Sa'ad untuk menjadi ibu susu Rasulullah Saw.

Semasa baginda bersama Halimah dan keluarganya, beliau telah menyaksikan banyak keberkahan yang datang seperti air susunya menjadi banyak, binatang ternaknya menjadi gemuk dan banyak keberkahan lainnya. Hingga Halimah sangat berat hati ketika harus menyerahkan Rasulullah saw kembali kepada ibunya setelah habis 2 tahun masa untuk menyusui Rasulullah Saw. 

Halimah pun meminta kepada ibu Rasulullah Saw agar diizinkan kembali untuk mengasuh Rasulullah Saw. Melihat pertumbuhan Rasulullah Saw yang bagus bersama Halimah, ibunya pun mengizinkan. Hingga ketika usia Rasulullah saw sekitar 4 tahun, terjadilah pembedahan dada Rasulullah Saw yang pertama, dilakukan oleh Jibril a.s guna membersihkan hati beliau dari tempat syetan bersarang. Hati beliau dicuci dengan air zam-zam di dalam sebuah talam emas. Anak-anak lain yang mengetahui kejadian itu mengadu kepada Halimah bahwa Rasulullah Saw telah dibunuh. Semenjak itu Halimah merasa takut bila keburukan lain akan menimpa Rasulullah Saw dan akhirnya dia pun memulangkan beliau ke pangkuan ibundanya tercinta.

πŸͺ Dua tahun bersama ibunda

Beliau diajak oleh ibunya untuk menziarahi makam ayahnya, Abdullah di Yastrib. Ditemani oleh khadimah beliau, Ummu Aiman dan mertuanya Abdul Muthalib, mereka semua harus merentasi perjalanan 500 km untuk sampai ke makam Abdullah. Disana mereka tinggal selama sebulan. Ketika perjalanan pulang ke Makkah, Aminah jatuh sakit dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Abwa.

πŸͺ Dua tahun dalam asuhan kakek

Abdul Muthalib membawa baginda pulang dengan perasaan kasih sayang pada cucunya yang kini sudah yatim piatu. Beliau menyayangi Rasulullah Saw melebihi sayangnya kepada anak dan cucu nya yang lain. Beliau tidak pernah meninggalkan Rasulullah Saw sendiri kecuali karena terpaksa. Pernah suatu kali Rasulullah Saw duduk di tempat Abdul Muthalib harusnya duduk. Keluarga yang lain menarik Rasulullah Saw agar duduk ditepi, tapi Abdul Muthalib menyeru agar Rasulullah Saw dibiarkan duduk disitu karena beliau juga memiliki kedudukan itu.
Usia Rasulullah Saw 8 tahun 10 hari, kakek yang dicinta wafat meninggalkan Rasulullah untuk selamanya. Walaupun begitu, Abdul Muthalib telah berwasiat kepada Abu Thalib untuk mengasuh Rasulullah saw.

πŸͺ Dalam asuhan paman yang penyayang.

Abu Thalib sangat mencintai Rasulullah Saw bahkan melebihi cintanya kepada anak-anaknya. Selama pengasuhan pamannya jni, ada beberapa peristiwa penting yang terjadi. 

Penasaran dengan kelanjutannya, tunggu Sirah Nabawiyah seri 3...😊

Wallaahu'alam bishshowwab

πŸ“šSumber :  
Ar-Rahiiqul Makhtuum, Sirah Nabawiyah
Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury

Reposted : Tim Fiqh,Hadist, dan Sirah Divisi Tsaqafah Islamiyah PSDM ODOJ


RKO/16/02/05/2015/Divisi TSI - PSDM ODOJ

Ummu Jamil

#OneDayOneSirah* 22 April 2015/ 2  Rajab 1436 

Assalaamu'alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh....

Di hari ke4 bulan rajab ini, semoga saudara-saudariku semua makin bertambah nikmat iman, islam, sehat, semakin dilapangkan rezekinya, diberikan kemudahan dan kelancaran dalam setiap urusan. 

Mari kita berdoa 'Allaahumma Baariklanaa fii rajaaba wa sya'ban wa balighnaa ramadhaan'. Aamiin.


Hari ini, kita akan  ketahui apa  firman Allah yang turun berkenaan dengan  istrinya  Abu Lahab. 

Simak baik-baik ya πŸ˜‡. 

BismillaahirRahmaanirRahiim

Ummu Jamil.   
  
Saudara-saudariku, selain Abu Lahab, ada seorang lagi yang amat murka dengan turunnya Surat Al Lahab. Dapatkah saudara-saudariku menerka siapa orang itu ?

Ya, dia adalah Ummu Jamil, istri Abu Lahab. Begitu mendengar bunyi Surat Al Lahab yang disampaikan orang kepadanya, hati Ummu Jamil menggelegak marah. Ia keluar rumah dan berjalan ke sana kemari mencari sasaran pelampiasan kemarahan. Tidak lama kemudian, ia bertemu dengan Abu Bakar. Amarahnya naik ke ubun-ubun.

"Apa maksud temanmu melantunkan syair tentang diriku?" bentak Ummu Jamil kepada Abu Bakar.

Abu Bakar mengerti bahwa yang dimaksud Ummu Jamil adalah Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam. Sebenarnya, saat itu Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam ada di sisi Abu Bakar, tetapi Allah menutupi beliau dari pandangan Ummu Jamil.

"Demi Allah, temanku tidak pandai bersyair!" sanggah Abu Bakar.

"Bukankah temanmu itu mengatakan bahwa di leherku ada tali dari sabut yang dipintal?"

Ummu Jamil meraba-raba lehernya. Di leher itu, ada untaian kalung yang amat indah. Ia mempertontonkan perhiasannya itu kepada Abu Bakar sampai Abu Bakar merasa jengah dan memalingkan wajah.

"Inikah tali sabut yang dimaksud temanmu itu?" ejek Ummu Jamil sambil tersenyum. "Tidakkah ini merupakan tali sabut paling indah di dunia?"

Ummu Jamil kemudian berlenggak-lenggok genit sambit mempermainkan kalungnya. Ia tertawa dengan congkak. Abu Bakar tidak membalas, beliau cuma memejamkan mata.

Melihat Abu Bakar yang tetap tenang, Ummu Jamil melengos pergi sambil mengomel, "Semua orang Quraisy tahu bahwa aku adalah putri kebanggaan mereka!"

Apa saja yang diminta oleh orang-orang Quraisy terkait dengan pengakuan MUhammad sebagai Rasulullaah ?

Simak terus lanjutan kisah ini esok hari ya😊. 

Informasi tambahan :

Ummu Jamil

Ummu Jamil berarti wanita yang sangat cantik. Ummu Jamil berarti ' Ibu Kecantikan'. Namun, seperti suaminya, Ummu Jamil sangat membenci Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam dan kaum muslimin. Begitu bencinya sampai ia menyuruh budak-budaknya melemparkan kotoran dan batu kepada Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallam  setiap kali beliau lewat.

Demikianlah jika Allaah telah menutup mata dan hati mereka dari kebenaran. Semoga kita semua tetap selalu dalam hidayah Allaah... aamiiin dan semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah Sirah di atas.

Kisah Sirah Nabawiyah ini diambil dari buku " Muhammad Shalallaahu 'Alaihi WasallamTeladanku" jilid 3

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity
#SNC2015

Allaahumma shalli 'ala Muhammad wa 'alaa aali Muhammad

Semangat Pagi ✊πŸ‘ŠπŸ‘Œ
Barakallaahu fiikum😊

Keislaman Abu Bakar

#OneDayOneSirah * 15 April 2015

Assalaamu'alaikum Wa Rahmatullaahi Wa Barakaatuh...

Semoga saudara-saudariku semua selalu diberikan nikmat iman, sehat, diluaskan dan dilapangkan rezekinya, diberikan kemudahan dan kelancaran dalam setiap urusan dan selalu bersyukur serta semoga Allaah selalu memberikan keberkahan, rahmat dan ridho-NYA pada kita semua...aamiiin Ya RahmanurRahiim

BismillaahirRahmaanirRahiim

Keislaman Abu Bakar

Abu Bakar bin Abu Quhafa dari kabilah Bani Taim adalah teman akrab Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam sejak zaman sebelum Islam. Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam amqt menyukai sahabatnya itu karena Abu Bakar adalah orang yang bersih, jujur dan dapat dipercaya.

Suatu hari, Abu Bakar mendengar desas-desus tentang Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam. Beliau segera keluar mencari sahabatnya itu. Ketika mereka bertemu, Abu Bakar bertanya kepada Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam, "Wahai Abu Qasim (salah satu panggilan Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam), ada apa denganmu? Kini engkau tidak lagi terlihat di majelis kaummu dan kudengar orang-orang mnuduh bahwa engkau telah berkata buruk tentang nenek moyangmu dan masih banyak lagi yang mereka katakan."

"Sesungguhnya, aku adalah utusan Allah," sabda Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam, "Allah mengutusku untuk menyampaikan risalah-Nya. Sekarang, aku mengajak kamu kepada agama Allah dengan keyakinan yang benar. Demi Allah, sesungguhnya, apa yang kusampaikan adalah kebenaran. Wahai Abu Bakar, aku mengajak kamu untuj menyembah Allah Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-NYA, dan janganlah menyembah kepada selain-NYA, dan untuk selamanya kamu taat kepada-NYA."

Saudara-saudariku, Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam memperdengarkan beberapa ayat Al-Qur'an. Selesai Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam bicara, Abu Bakar langsung memeluk Islam. Melihat keislaman sahabatnya itu, Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam amat gembira. Tidak seorang pun yang ada di antara dua gunung di Mekah yang kegembiraannya melebihi kegembiraan Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam saat itu.

Abu Bakar segera mengumumkan keislamannya itu kepada teman-temannya. Beliau juga mengajak mereka mengikuti Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam. Dalam waktu singkat, Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, dan Sa'ad bin Abu Waqash pun menemui Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam dan masuk Islam.

Bagaimana kisah Utsman bin Affan masuk Islam?

Informasi tambahan:

Abu Bakar yang Tidak Pernah Ragu

Salah satu kelebihan utama Abu Bakar adalah beliau tidak pernah ragu atas apa yang dikatakan Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam. Suatu ketika, Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam mendengar Abu Bakar dan Umar berselisih pendapat. Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam berkata kepada Umar, 'Sesungguhnya, ketika Allah mengutus aku kepadamu, kamu berkata kepadaku, 'Engkau berdusta.' Tetapi Abu Bakar berkata, ' Engkau berkata benar.' Dia juga telah menolong aku dengan jiwa dan hartanya. Sekarang, apakah kamu akan menyakiti sahabatku ini? Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam mengucapkan itu dua kalu dan sejak itu, tidak seorang pun berani menyakiti Abu Bakar.

Demikian kisah Sirah Nabawiyah hari ini semoga kita semua dapat mngambil pelajaran dan hikmahnya.

Kisah Sirah Nabawiyah ini disadur dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam Teladanku" jilid 3 halaman 26-27

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity
#SNC2015

Allaahumma shalli 'ala Muhammad
Wa 'ala aali Muhammad

Barakallaahu fiikum 😊

SHALAT

#OneDayOneSirah * 14 April 2015

Assalaamu'alaikum Wa Rahmatullaahi Wa Barakaatuh...

Semoga saudara-saudariku semua selalu diberikan nikmat iman, sehat, diluaskan dan dilapangkan rezekinya, diberikan kemudahan dan kelancaran dalam setiap urusan dan selalu bersyukur serta semoga Allaah selalu memberikan keberkahan, rahmat dan ridho-NYA pada kita semua...aamiiin Ya RahmanurRahiim

BismillaahirRahmaanirRahiim

SHALAT

Shalat adalah satu diantara ibadah pertama yang diajarkan Allah kepada Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam. Suatu saat, ketika Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam dan Bunda Khadijah sedang melaksanakan shalat, datanglah Ali bin Abu Thalib. Ali yang saat itu masih anak-anak tertegun melihat Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam dan Bunda Khadijah rukuk, sujud, serta membaca ayat-ayat Al-Qur'an.

"Kepada siapa kalian sujud?" tanya Ali ketika Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam dan Bunda Khadijah selesai shalat.

"Kami sujud kepada Allah," jawab Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam, "Allah telah mengutusku dan memerintahkan aku mangajak manusia menyembah Allah."

Kemudian, Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam mengajak sepupunya itu untuk beribadah kepada Allah semata serta meninggalkan berhala-berhala semacam Latta dan Uzza. Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam pun membacakan beberapa ayat Al-Qur'an yang membuat Ali bin Abu Thalib terpesona karena ayat-ayat itu demikian indah.

Ali meminta waktu untuk berunding dengan ayahnya terlebih dahulu. Semalaman itu, Ali merasa gelisah. Esoknya, dia memberitahukan kepada Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam dan Bunda Khadijah bahwa dia akan mengikuti mereka berdua, tidak perlu meminta pendapat Abu Thalib.

"Allah menjadikan saya tanpa perlu berunding dulu dengan Abu Thalib," demikian kata Ali, "apa gunanya saya harus berunding dengan dia untuk menyembah Allah?"

Jadi, Ali adalah anak pertama yang memeluk Islam. Kemudian Zaid bin Haritsah, bekas budak Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam, ikut masuk Islam juga. Sampai disitu, Islam masih terbatas pada keluarga Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam. Istri beliau, sepupu beliau, serta bekas budak beliau. Apa yang harus beliau lakukan untuk menyebarkan Islam lebih luas lagi? Beliau tahu betul betapa kerasnya dan betapa kuatnya orang-orang Quraisy menyembah berhala yang diwarisi dari nenek moyang mereka.

Walau demikian, Islam ini harus disebarkan, betapapun kerasnya perlawanan orang. Tahukah kalian siapa orang dewasa berikut yang menjadi pemeluk Islam?

In syaa Allaah akan kita cari tahu di kisah Sirah selanjutnya.

Informasi tambahan:

Shalat

Shalat adalah ibadah yang terdiri atas perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan memberi salam. Menurut bahasa, shalat berarti 'doa untuk kebaikan'.

Demikian kisah Sirah Nabawiyah hari ini semoga kita semua dapat mngambil pelajaran dan hikmahnya.

Kisah Sirah Nabawiyah ini disadur dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam Teladanku" jilid 3 halaman 24-25

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity
#SNC2015

Allaahumma shalli 'ala Muhammad
Wa 'ala aali Muhammad

Barakallaahu fiikum 😊

TURUNNYA SURAT ADH DHUHA

#OneDayOneSirah *12 April 2015

Assalaamu'alaikum Wa Rahmatullaahi Wa Barakaatuh

Semoga di hari yg indah, cerah dan penuh berkah, Allaah berikan keberkahan, kebahagiaan, kemudahan, kelancaran, perlindungan, kasih sayang dan ridho-NYA pada kita semua...aamiiin Ya Sami'ul Aliim

Hari ini kita akan membahas tentang Surat Adh dhuha

TURUNNYA SURAT ADH DHUHA

Tiba-tiba, wahyu itu turun, "Demi waktu Dhuha (ketika matahari naik sepenggalah), dan demi malam apabila telah sunyi. Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) mmbencimu, dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan. Dan sungguh kelak Tuhamnu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu sehingga engkau menjadi puas. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu). Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. Maka terhadap anak yatim, janganlah engkau berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang meminta-minta, janganlah engkau menghardik(nya). Dam terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur)." (QS Adh Dhuha, 93:1-11)

Saudara-saudariku, rasa cemas dan takut di hati Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassalaam kini hilang sudah. Betapa damainya firman Allaah itu terasa di hati beliau. Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam harus menjauhi setiap perbuatan mungkar mengajak pada kebaikan. Beliau harus mengajak orang mengingat Allah. Beliau harus tabah menghadapi gangguan, tidak boleh menolak orang yang meminta bantuan, dan berlaku lembut kepada anak yatim.

Allaah juga mengingatkan bahwa dulu Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam yatim lalu Allah melindunginta lewat asuhan kakeknta, Abdul Muthalib, dan pamannya, Abu Thalib. Dulu, Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam hidup miskin lalu Allah memberinya kekayaan. Allaah pula yang telah menyandingkan beliau dengan Bunda Khadijah, yang menjadi kawab semasa muda, yang menyiapkan semua kebutuhan ketika beliau bertahannuts, kawan semasa kerasulan, kawan yang penuh cinta kasih, yang memberi nasihar dengan rasa kasih sayang. Allah telah mendapati Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallam tidak tahu jalan, lalu diberi-NYA beliay petunjuk kenabian. Cukuplah semua itu. Hendaklah mulai sekarang, Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam mengajak orang kepada kebenaran, sedapat mungkin, sekuat mungkin.

Saudara-saudariku, lalu Allaah mengajarkan Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam ibadah yang pertama. Tahukah teman teman ibadah apakah itu ?

In syaa Allaah akan kita cari tahu di kisah Sirah Nabawiyah selanjutnya...

Informasi tambahan:

Asbabun Nuzul

Asbabun Nuzul berarti sebab-sebab turunnya ayat-ayat Al-Qur'an. Contohnya Surah Al Lahab karena perlakuan buruk Abu Lahab kepada Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam dan kaum muslimib, maka turunlah surat Al Lahab.

Demikian kisah Sirah Nabawiyah hari ini, semoga kita semua dapat mengambil pelajaran, ibroh dan manfaatnya.

Kisah Sirah Nabawiyah ini diambil dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam Teladanku" jilid 3 halaman 22-23.

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity
#SNC2015

Allaahumma shalli 'ala Muhammad
Wa 'ala aali Muhammad


Barakallaahu fiikum😊

RASULULLAH BERTEMU WARAQAH

#OneDayOneSirah * Sabtu 11 April 2015

Assalaamu'alaikum Wa Rahmatullaahi Wa Barakaatuh

Semoga saudara-saudariku semua diberikan keberkahan, perlindungan, kasih sayang dan ridho Allaah...aamiin Allaahumma aamiin

BismillaahirRahmaanirRahiim

RASULULLAH BERTEMU WARAQAH

Saudara-saudariku, tidak lama kemudian, Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam bertemu dengan Waraqah bin Naufal. Saat itu, Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam sedang melaksanakan thawaf. Sesudah Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam menceritakan keadaannya, Waraqah berkata, "Demi Dia yang memegang hidup Waraqah, engkau adalah nabi atas umat ini. Engkau telah menerima Namus Besar seperti yang pernah disampaikan kepada Musa. Pastilah engakau akan didustakan, disiksa, diusir, dan diperangi orang. Kalau sampai pada waktu itu aku masih hidup, pasti aku akan membela yang dipihak Allah dengan pembelaan yang sudang diketahui-NYA pula."

Kemudian, Waraqah mendekat dan mencium ubun-ubun Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam.

Saudara-saudariku, kini Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam memalingkan wajah ke sekitarnya, melihat orang-orang yang menyembah patung-patung batu. Orang-orang ini juga menjalankan riba dan memakan harta anak yatim. Mereka jelas-jelas berada dalam kesesatan. Kepada orang-orang inilah Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam diperintahkan untuk menyeru agar mereka menghentikan perbuatan-perbuatan itu.

Namun, apakah mereka mau berhenti begitu saja? Orang-orang Quraisy itu benar-benar amat kuat dalam memegang keyakinan mereka.

Orang-orang itu bahkan siap berperang dan mati untuk mempertahankan keyakinan mereka. Untuk itu, Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam memerlukan datangnya wahyu penuntun lagi.

Namun, wahyu yang dinanti Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam ternyata tidak juga turun. Jibril tidak pernah datang lagi untuk waktu yang lama. Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam merasa amat terasing. Rasa takutnya kembali muncul. Beliau takut jika Allah telah melakukan bahkan tidak menyukainya. Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam kembali pergi ke bukit dan menyendiri lahi di Gua Hira. Ingin rasanya beliau membubung tinggi dengan sepenuh jiwa, menghadap Allah, dan bertanya mengapa dirinya seolah ditinggalkan?

Apa gunanya hidup ini kalau harapan besar Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam untuk menuntun umat ternyata menjadi kering? Saudara-saudariku, saat itu, Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam benar-benar hampir merasa putus asa.

Informasi tambahan:

Riba

Riba terjadi apabila seseorang meminjamkan sejumlah uang kepada orang lain dan meminta agar orang yang meminjam mengembalikan uangnya lebih banyak dari uang yang dipinjam. Misalnya, jika kamu meminjam uang 1.000 rupiah dan menentukan agar uang itu kelak dikembalikan sebesar 1.200 rupiah, uang 200 rupiah itulah yang disebut riba. Riba sangat menyengsarakan orang yang meminjam uang.

Demikianlah kisah Sirah Nabawiyah hari ini, semoga kita semua dapat mengambil pelajaran, dan mendapatkan hikmahnya.

Kisah Sirah Nabawiyah ini diambil dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam Teladanku" jilid 3 halaman 20-21

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity
#SNC2015

Allaahumma shalli 'ala Muhammad
Wa 'ala aali Muhammad

Semangat Pagi πŸ‘πŸ‘Š✊
Barakallaahu fiikum 😊

ORANG YANG BERSELIMUT (AL MUDDATSTSIR)

#OneDayOneSirah * 10 April 2015

Assalaamu'alaikum Wa Rahmatullaahi Wa Barakaatuh

Semoga di hari yang baik dan penuh berkah ini, kebaikan dan keberkahan selalu menyelimuti kita semua... aamiiin Allaahumma aamiiin

BismillaahirRahmaanirRahiim

ORANG YANG BERSELIMUT (AL MUDDATSTSIR)

Muhammad yang kini telah menjadi Rasulullah terbangun karena mendengar Malaikat Jibril datang membawakan wahyu kepadanya,

"Hai orang yang berkemul (berselimut)! Bangunlah, allu berilah peringatan! Dan agungkanlah Tuhanmu. Dan bersihkanlah pakaianmu. Dan tinggalkanlah segala (perbuatan) yang keji. Dan janganlah engkau (Muhammad) memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan karena Tuhanmu, bersabarlah." (Q.S Al-Mudatstsir, 74: 1-7)

Bunda Khadijah memandang Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam dengan kasih yang bertambah besar. Beliau perlahan mendekati suaminya. Bunda Khadijah dengan lembut memintanya agar tidur kembali.

"Waktu tidur dan istirahat sudah tidak ada lagi, Khadijah," demikian jawab Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wassallam. "Jibril membawa perintah supaya aku memberi peringatan kepada umat manusia, mengajak mereka, dan supaya mereka beribadah hanya kepada Allah. Namun, siapa yang akan kuajak? Siapa puula yang akan mendengarkan?"

Bunda Khadijah cepat-cepat menentramkan hati suaminya. Diceritakannya apa yang tadi dikatakan Waraqah. Dengan penuh semangat, Bunda Khadijah menyatakan diri sebagai orang yang mengimani Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wassalaam.

Saudara-saudariku, dengan demikian, tercatat dalam sejarah bahwa orang pertama yang memeluk Islam adalah Bunda Khadijah.

Untuk lebih menentramkan Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam, Bunda Khadijah meminta suami tercintanya itu memberi tahu dirinya apabila malaikat datang.

Saudara-saudariku, kemudian Jibril memang datang, tetapi hanya Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallam yang dapat melihatnya. Bunda Khadijah duduk di sebelah kiri Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassalam lalu pindah ke sebela kanan beliau. Malaikat Jibril masih terlihat oleh Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassalaam. Namun, ketika Bunda Khadijah melepas penutup wajahnya, Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassalam melihat Sang Malaikat menghilang.

Dari kejadian itu, Bunda Khadijah merasa yakin bahwa yang datang itu benar-benar malaikat, bukan jin.

Informasi tambahan:

Mukjizat Nabi Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassalaam

Saudara-saudariku, tidak seperti Nabi Musa yang dapat membelah laut atau Nabi Saleh yang dapat mengeluarkan unta dari batu, mukjizat Nabi Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallam adalah Al-Qur'an. Oleh karena itu, cara Nabi Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam  berdakwah agak berbeda dengan nabi yang lain. Jika nabi yang lain bisa membuat orang yakin dengan melihat mukjizat, Nabi Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam harus mengajak orang lain berpikir dan mengambil kesimpulan yang benar.

Demikian kisah Sirah Nabawiyah hari ini semoga membawa banyak pelajaran, hikmah dan manfaat.

Kisah Sirah Nabawiyah ini diambil dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallam Teladanku" jilid 3 halaman 18-19.

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity
#SNC2015

Allaahumma shalli 'ala Muhammad
Wa 'ala aali Muhammad

Jum'at Mubaarok✊πŸ‘Š
Barakallaahu fiikum 😊

KETULUSAN BUNDA KHADIJAH

#OneDayOneSirah * 07 April 2015

Assalaamu'alaikum Wa Rahmatullaahi Wa Barakaatuh

Semoga semua saudara-saudariku di sehatkan agar dapat beribadah dengan baik, semoga yang sedang sakit segera diangkat penyakitnya, yang sedang ada masalah segera di mudahkan dan dilancarkan serta diberikan solusi yang terbaik, yg sedang menanti pendamping hidup segera dipertemukan yang terbaik menurut Allaah, semoga keberkahan Allaah selalu menyertai hidup kita semua... aamiin Allaahumma aamiin

BismillaahirRahmaanirRahiim

KETULUSAN BUNDA KHADIJAH

Dirumah, Bunda Khadijah tiba-tiba merasa khawatir dengan nasib suaminya. Beliau mengutus orang untuk mencari suaminya itu, tetapi tidak berhasil menemukannya.

Sementara itu, setelah rupa malaikat menghilang, Muhammad pulang dengan hati yang sudah dipenuhi wahyu Allah. Dengan jantung yang terus berdenyut keras dan hati berdebar ketakutan, beliau pulang ke rumah.

"Selimuti aku," pinta Muhammad kepada Khadijah

Khadijah segera menyelimuti suaminya yang menggigil kedinginan seperti terkena demam. Setelah rasa takut mereda, beliau memandang Khadijah dengan tatapan mata meminta kekuatan dan perlindungan.

"Khadijah, kenapa aku?" kata Muhammad.

Kemudian, Muhammad menceritakan semua yang telah terjadi. Beliau juga berkata bahwa dia takut semua itu bukan datang dari  Allah, melainkan gangguan jin.

"Wahai, putra pamanku," jawab Khadijah penuh sayang, "bergembiralah dan tabahkan hatimu. Demi Dia yang memegang hidup Khadijah, aku berharap kiranya engkau akan menjadi nabi atas umat ini. Sama sekali Allah takkan mencemoohkanmu sebab engkaulah yang mempererat tali kekeluargaan dan jujur dalam berkata-kata. Engkau selalu mau memikul beban orang lain dan menghormati tamu serta menolong mereka yang dalam kesulitan atas jalan yang benar.

Saudara-saudariku, kata-kata Bunda Khadijah itu menuangkan rasa damai dan tenteram ke dalam hati suaminya yang sedang gelisah. Bunda Khadijah benar-benar yakin bahwa suaminya itu bukan diganggu jin. Beliau malah memandang suaminya itu dengan penuh rasa hormat.

Muhammad pun segera tenang kembali. Beliau memandang Bunda Khadijah dengan penuh kasih dan rasa terima kasih. Tiba-tiba, sekujur badannya terasa amat letih dan beliau pun tertidur lelap.

Saudara-saudariku, sejak saat itu, berakhirlah kehidupan tenang seorang Muhammad. Mulai saat itu, kehidupan penuh perjuangan keras dan pahit akan dilaluinya sebagai seorang Rasulullah, utusan Allah.

Informasi tambahan:

Pengorbanan Seorang Istri

Bunda Khadijah yang berasal dari kalangan bangsawan Mekah sadar betul bahwa suaminya kelak akan dibenci orang-orang kafir. Beliau berjuang di sisi suaminya, memilih Islam, dan menjadi pengikut pertama. Bunda Khadijah menukar segala miliknya dengan kejayaan Islam yang tidak pernah beliau cicipi.

Demikian kisah Sirah Nabawiyah hari ini, semoga memberikan manfaat, hikmah dan pelajaran.

Kisah Sirah Nabawiyah ini diambil dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam Teladanku" jilid 2 halaman14-15.

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity
#SNC2015

Allaahumma shalli 'ala Muhammad
Wa 'ala aali Muhammad

Barakallaahu fiikum 😊


MUHAMMAD DIANGKAT MENJADI UTUSAN ALLAH

#OneDayOneSirah * 6 April 2015

Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh

Semoga di malam yang indah dan cerah ini, kita semua selalu dalam lindungan, kasih sayang, rahmat, berkah dan ridho Allaah Subhanahu Wa Ta'ala... aamiiin Allaahumma aamiiin

BismillaahirRahmanirRahiim

MUHAMMAD DIANGKAT MENJADI UTUSAN ALLAH

Makhluk yang datang itu adalah Malaikat Jibril. Ia datang membangunkan Muhammad yang sedang tidur karena kelelahan. Jibril membawa sehelai lembaran dan berkata kepada Muhammad, "Iqra (Bacalah)!"

Dengan hati yang masih dipenuhi rasa terkejut, Muhammad menjawab, "Saya tidak dapat membaca."

Kemudian Malaikat Jibril mendekap sehingga Muhammad merasa lemas. Jibril melepaskan dekapannya, lalu berkata lagi, "Bacalah!"

Dipenuhi rasa takut, Muhammad mengulangi jawaban yang sama dan Jibril kemudian mendekap lagi sambil berkata, "Bacalah!"

Kejadian itu berulang sampai tiga kali. Kemudian, setelah Muhammad berkata, "Apa yang harus saya baca?". Barulah Jibril membacakan Surat Al 'Alaq ayat pertama hingga ayat kelima:

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajarkan (manusia) melalui perantaraan qalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."

Setelah mengucapkan bacaan itu dan Muhammad mampu menirukannya, Malaikat Jibril pun pergi meninggalkan Muhammad dengan hati yang terhujam firman Allah tadi.

Muhammad mendadak tersentak sadar. Beliau terbangun dari ketakutan sambil bertanya-tanya dalam hati, "Siapakah yang kulihat tadi? Apakah aku telah diganggu jin?"

Beliau menoleh ke kiri dan ke kanan, tetapi tidak ada siapa pun. Muhammad diam sebentar dengan tubuh gemetar. Beliau lalu berlari ke luar, menyusuri celah-celah gunung sambil mengulang  pertanyaan dalam hati, "Siapa gerangan yang tadi menyuruhku membaca?"

Mendadak, Muhammad mendengar namanya dipanggil. Panggilan tersebut terasa dahsyat sekali. Beliau memandang ke cakrawala dan melihat malaikat dalam bentuk manusia. Muhammad tertegun ketakutan dan terpaku di tempatnya. Dia memalingkan wajah, tetapi di seluruh cakrawala, ke mana pun beliau memandang, rupa malaikat  yang indah itu tidak juga berlalu.

Saudaraku, dalam keguncangan yang hebat seperti itu, siapakah yang mampu menenangkan hati Muhammad ?

Informasi tambahan:

Bukit Nur

Bukit Nur adalah tempat gua hira berada. Tinggi bukit ini sekitar 200 meter. Minimal diperlukan waktu setengah jam untuk mendaki jalan yang melilit menuju puncaknya. Jika sore tiba dan Kota Mekah mulai gelap, Bukit Nur tampak berkilau.

Demikian kisah Sirah Nabawiyah hari ini, semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan manfaatnya... aamiiin

Kisah Sirah Nabawiyah ini diambil dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam Teladanku" jilid 3 halaman 12-13.

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity
#SNC2015

Allaahumma shalli 'ala Muhammad
Wa 'ala aali Muhammad

Barakallaahu fiikum 😊

Pandai Bergaul

Ini yg kemarin
#OneDayOneSirah * 03 April 2015

Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh

Apa kabar iman hari ini saudara-saudariku ? semoga iman kita selalu bertambah, semakin dekat dan mencintai Allaah dan Rasulullaah, semakin tertanama iman dan islam kita, semakin senang berbagi, semakin menjauhi keburukan-keburukan dan semoga Allaah tetap memberikan hidayahNYA pada kita... aamiiin Allaahumma aamiiin

Hari ini kita akan mengetahui bagaimana Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam bergaul, bersosialisasi, dan semoga kita dapat mencontohnya...

BismillaahirRahmaanirRahiim

Pandai Bergaul

Saudara-saudariku, Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallam sangat pandai bergaul dengan siapa saja. Beliau mempunyai banyak kenalan baik, mulai dari budak sampai ke para pembesar. Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam sangat menghormati sahabat-sahabatnya. Bahkan, banyak di antara mereka yang beliau beri julukan "kesayangan". Sebaliknya, para sahabat pun amat menyayangi Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam. Sebagian mereka memberi Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallam dengan julukan "kesayangan" juga. Abu Dzar memberi julukan "khalil" kepada Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallam. Khalil berarti 'teman' atau 'kekasih'.

Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam tidak pernah menolak undangan. Sesibuk apa pun, Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam selalu bisa membagi waktu dengan baik untuk memenuhi sebuah undangan. Hal-hal seperti ini membuat beliau amat dihormati dan dihargai lawan atau pun kawan.

Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam menjadi orang yang disayangi dengan tidak banyak mengumbar bicara. Sebaliknya, beliau malah lebih suka mendengar daripada berbicara. Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam selalu berkata seperlunya. Kalau bicara, kata-katanya mengalir lancar dari celah gigi-giginya. Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam selalu bicara ke pokok masalah, jelas tanpa bertele-tele.

Jika sedang marah, wajah beliau berubah, tetapi beliau selalu menyembunyikannya dari orang lain. Kalau disakiti, beliau membuang wajahnya ke samping. Kalau gembira, Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam menundukkan kepala. Canda beliau selalu sopan dan tidak pernah tertawa terbahak-bahak. Tertawa beliau hanya tersenyum.

Saudara-saudariku, selain amat menyayangi sesama manusia, beliau adalah penyayang binatang. Tahun 630 Masehi, beliau pernah berjalan memimpin sepuluh ribu tentara Muslim. Saat itu, Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam melihat seekor anjing bersama anak-anaknya menghalangi jalan. Beliau memerintahkan agar pasukan tidak mengganggu sang induk anjing dan anak-anaknya. Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam bahkan memerintahkan seorang prajurit menjaga anjing itu sampai semua pasukan lewat.

Mungkin terbersit pertanyaan, dengan pribadi sehebat itu, apakah Muhammad sudah tahu tentang Allaah sebelum beliau diangkat menjadi utusan-NYA?

Demikian kisah Sirah Nabawiyah hari ini, semoga kita dapat mengambil hikmah pelajaran dan menjadikan teladan dalam kehidupan sehari-hari.

Informasi Tambahan:

Allah telah dikenal sebelum Islam Datang

Orang-orang jahiliah telah mengenal Allaah. Hal itu adalah bekas dari ajaran Nabi Ibrahim. Namun, mereka menggunakan berhala sebagai perantara kepada Allaah. Mereka bahkan mempunyai banyak berhala yang akhirnya dianggap sebagai tuhan selain Allaah.

Kisah Sirah Nabawiyah ini diambil dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallam Teladanku" jilid 2 halaman 6-7

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity
#SNC2015

Allaahumma shalli 'ala Muhammad
Wa 'ala aali Muhammad

Barakallaahu fiikum 😊

Para Pecinta Kebenaran

#OneDayOneSirah * 4 April 2015

Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh

Semoga di hari yang penuh berkah ini, saudara-saudariku semua diberikan keindahan nikmat iman Islam, berbagi, bertambah amal kebaikan, berkurang keburukan, dan semoga Allaah terus memberkahi dan menetapkan hidayahNYA pada kita semua... Aamiin Allaahumma aamiin

BismillaahirRahmaanirRahiim

Para Pecinta Kebenaran

Saudara-saudariku, selain para penyembah berhala, orang Nasrani, dan orang Yahudi, masih ada satu kelompok yang lain. Mereka adalah penganut ajaran Nabi Ibrahim Alaihis Salaam. Jumlah mereka sangat sedikit. Hati mereka sangat gelisah menyaksikan orang menyembah batu.

"Kalian harus mempunyai agama," kata mereka kepada para penyembah berhala, "sebab kalian belum mempunyai Tuhan."

Namun, orang-orang tidak menggubris nasihat itu dan menganggapnya sebagai angin lalu. Satu di antara penganut ajaran Nabi Ibrahim Alaihi Sallaam yang gigih adalah Zaid bin Amir. Dia adalah paman Umar bin Khattab.

"Tidak seorang pun di antara kalian yang menganut agama Ibrahim selain saya," demikian kata Zaid kepada keluarganya. "Kalian menyembah batu yang tidak bisa berbuat apa-apa. Sungguh, kalian telah berada dalam kesesatan.

Zaid bin Amir mengatakan hal itu berkali-kali sehingga orang-orang pun marah kepadanya. Bahkan, keluarganya sendiri menjadi geram dan gelisah. Mereka pun beramai-ramai mengusir Zaid dari Mekah. Zaid terusir dari negerinya sendiri. Dia terlunta-lunta mencari kebenaran. Dalam perjalanan menuju Syam, dia pun terbunuh di tangan para perampok.

Saudara-saudariku, kita tahu bahwa Muhammad sangat membenci berhala. Beliau lebih dekat kepada ajaran Nabi Ibrahim Alaihi Sallam ini. Namun, hal tersebut tidaklah cukup memuaskan hatinya. Bagaimana cara menyembah Allah? Bagaimana Allah menuntun manusia agar keluar dari kesesatan seperti sekarang ini?

Hati Muhammad semakin gundah karena kemaksiatan semakin merajalela. Tahukah saudara-saudariku hal apa yang dilakukan beliau untuk menenangkan hati ?

Informasi tambahan:

Kaum Hanif

Para ahli sejarah menamakan para pengikut ajaran Nabi Ibrahim ini sebagai kaum Hanif. Abu Dzar Al Ghifari, Ubaidillah bin Jahsy, serta beberapa orang lain termasuk golongan ini. Mereka amat membenci berhala dan pantang meminum minuman yang memabukkan.

Demikian kisah Sirah Nabawiyah hari ini, semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran.

Kisah Sirah Nabawiyah ini diambil dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam Teladanku" jilid 3 halaman 8-9

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity
#SNC2015

Allaahumma shalli 'ala Muhammad
Wa 'ala aali Muhammad

Barakallaahu fiikum

ALI BIN ABI THALIB

#OneDayOneSirah * 30 Maret 2015

Assalaamu'alaikum Wa Rahmatullaahi Wa Barakaatuh...

Semoga semua saudara-saudariku diberikan kebaikan-kebaikan, berkurangnya keburukan, semoga kita semua menjadi hamba yang selalu bersyukur, dan selalu semangat dalam menuntut ilmu, semoga Rahmat, Berkah dan ridho Allaah Subhanahu Wa Ta'ala selalu menyertai kita semua... aamiiin Allaahumma aamiiin

Alhamdulillaah sudah 2 jilid buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassalaam Teladanku" telah selesai sama-sama kita pelajari, semoga banyak hikmah, pelajaran dan manfaat untuk kita semua, dan hari ini kita akan memasuki buku jilid 3.

BismillaahirRahmaanirRahiim

ALI BIN ABI THALIB

Saudara-saudariku, selain Zaid bin Haritsah, ada penghuni laki-laki lagi di dalam rumah tangga Muhammad yang penuh berkah itu. Dia adalah Ali bin Abu Thalib. Mulanya, Ali tinggal di rumah ayahnya. Namun, suatu saat, Mekah dilanda musim Paceklik. Kekeringan yang mengganas itu membuat kehidupan menjadi bertambah sulit. Abu Thalib yang hidup sederhana sangat merasakan keadaan ini. Apalagi, Abu Thalib memiliki banyak putra yang harus diberi makan.

Melihat hal itu, Muhammad mengajak Abbas dan Hamzah, adik-adik Abu Thalib, untuk memelihara putra-putra Abu Thalib. Abbas dan Hamzah setuju dengan usul yang mulia ini. Mereka bertiga pun menemui Abu Thalib.

Abu Thalib hanya pasrah bercampur lega. Dia memperbolehkan kedua adiknya dan Muhammad untuk mengasuh anak-anaknya. Abbas mengambil Thalib, Hamzah memelihara Ja'far, dan Muhammad mengasuh Ali. Hanya Aqil, sang putra bungsum yang masih dipelihara Abu Thalib.

Saat tinggal di rumah Muhammad, Ali berumur lima atau enam tahun. Dia anak yang sehat. Kulitnya agak kecoklatan. Tubuhnya gemmpal dan tegap. Sorot matanya tajam. Jika tersenyum, giginya tampak.

Tindakan Muhammad ini dilakukan untuk membalas budi Abu Thalib yang tidak terhingga, yakni telah memelihara beliau sejak kakeknya, Abdull Muthalib, wafat. Selain itu, Muhammad juga ingin mencurahkan kasih sayang kepada seorang anak laki-laki sebagai pengganti kedua putra beliau, Qasim dan Abdullah.

Di bawah asuhan Muhammad, Ali bin Abu Thalib tumbuh menjadi seorang yang berkepribadian luhur. Kemudian, dia menjadi menantu Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallam dan mempunyai dua orang putra yang terkenal dalam sejarah Islam, Hasan dan Husain. Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam amat menyayangi kedua cucunya ini.

Demikian kisah Sirah Nabawiyah hari ini, semoga kita semua mendapatkan hikmah dan membawa manfaat.

Kisah Sirah Nabawiyah ini diambil dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassalaam Teladanku" Jilid 3 halaman 2-3

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity
#SNC2015

Allaahumma Shalli 'ala Muhammad
Wa 'ala aali Muhammad

Barakallaahu fiikum😊

SEKILAS RANGKUMAN KISAH MUHAMMAD SAW

#OneDayOneSirah * 28 Maret 2015

Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh

Di Hari yang penuh keberkahan ini, semoga saudara-saudariku semua diberikan kesehatan, dan dapat beraktifitas dengan baik, semoga semua aktifitasnya dimudahkan dan dilancarkan Allaah, diluaskan dan dilapangkan rezekinya, semoga keberkahan, rahmat dan keridhoan Allaah selalu bersama saudara-saudariku semua, dan dijadikan kita orang-orang yang bersyukur... aamiiin Ya Ghaniyyun Kariim

SEKILAS RANGKUMAN KISAH MUHAMMAD SAW (REVIEW)

BismillaahirRahmaanirRahiim

Sewaktu Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam kecil terjadi peristiwa yang dikenang hingga akhirnya Beliau ceritakan kembali kepada para sahabatnya yaitu peristiwa pembelahan dada oleh dua malaikat.

Setelah kembali kepada keluarga, Muhammad kecil di asuh oleh Ibundanya Aminah. Saat diasuh oleh ibundanya, Muhammad diajak untuk mengunjungi keluarga ibundanya di Yatsrib (Madinah) selain itu juga untuk berziarah ke makam ayahnya Abdullah. Ketika pulang dari Yatsrib, ibundanya jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia.

Setelah menjadi yatim piatu, Muhammad kecil diasuh oleh Kakeknya Abdul Muthalib. Abdul Muthalib sangat sayang kepada Muhammad, dan tidak berapa lama, kakeknya pun meninggal. Kemudian Muhammad diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib.

Saat di asuh Abu Thalib, Muhammad menjadi penggembala dan mengikuti pamannya berdagang. Saat mengikuti pamannya berdagang ke Syam, Muhammad bertemu dengan pendeta Nasrani bernama Buhaira yang menasehati Abu Thalib agar segera membawa pergi Muhammad kembali ke Mekah, karena orang-orang Yahudi sedang mencarinya, dan jika bertemu mereka akan membunuhnya. Akhirnya Abu Thalib kembali ke Mekah secepatnya membawa Muhammad.

Perang pertama yang diikuti Muhammad yaitu Perang Fijar. Perang tersebut berakhir dengan adanya perjanjian yang dikenal dengan nama Hilful Fudhul. Yaitu perjanjian yang bertujuan untuk melindungi hak-hak para pedagang asing yang seringkali terzalimi.

Pada saat remaja, Muhammad melewatinya dengan menggembalakan kambing. Dan saat menggembalakan kambing itulah beliau sering berpikir tentang alam semesta, dan sebagainya. Allaah sangat menjaga Rasulullaah dari hal-hal yang tidak bermanfaat.

Di Mekah banyak saudagar kaya, salah satunya adalah Khadijah binti Khuwailid. Muhammad memimpin khafilah dagangnya Khadijah dan membawa keuntungan yang berkali lipat. Khadijah dibuat kagum dengan sifat dan akhlak Muhammad. Dan akhirnya Muhammad menikah dengan Khadijah. Pernikahan Muhammad dan Khadijah mendapatkan 6 orang anak, 2 laki-laki dan 4 orang perempuan, yaitu Qasim, Abdullah (yang wafat ketika masih kecil), Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum dan Fatimah.

Khadijah mempunyai budak yang bernama Zaid bin Haritsah, yang akhirnya dibebaskan dan diangkat anak oleh Muhammad. 

Putri Rasulullaah Shallallaahu 'Alaihi Wassalaam yang bernama Zainab menikah dengan sepupunya Abu Al Ash dan mendapatkan satu orang putra bernama Ali dan seorang putri bernama Umamah. Sedangkan Ruqayyah menikah dengan Utbah dan Ummu Kultsum menikah dengan Utaibah yang akhirnya mereka diceraikan oleh suami-suaminya. Ruqayyah akhirnya dinikahkan oleh Rasulullaah Shallallaahu 'Alaihi Wassallam dengan Utsman bin Affan. Dan setelah Ruqayyah meninggal, Rasulullaah menikahkan Ummu Kultsum dengan Utsman bin Affan. Dan Ummu Kultsum pun tidak lama kemudian meninggal. Ruqayyah dan Ummu Kultsum wafat tanpa meninggalkan keturunan.

Demikian kisah rangkuman Sirah Nabawiyah dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassalaam Teladanku" jilid 2 hari ini, semoga bermanfaat dan dapat mengambil pelajaran dan hikmahnya... aamiin

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity
#SNC2015

Allaahumma Shalli 'ala Muhammad

RUQAYYAH DAN UMMU KULTSUM

#OneDayOneSirah * 27 Maret 2015

Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh...

Semoga saudara-saudariku selalu mendapatkan keberkahan dan keridhoan Allaah Subhanahu Wa Ta'ala, bertambah iman, ilmu dan amal, yang sedang sakit, diangkat penyakitnya, yang sedang ada masalah semoga mendapatkan solusi terbaiknya, semoga dimudahkan dan dilancarkan semua urusan saudara-saudariku semua, semoga kita selalu menjadi orang-orang yang bersyukur... aamiiin Allaahumma aamiiin

BismillaahirRahmaanirRahiim

RUQAYYAH DAN UMMU KULTSUM

Bagaimana kisah putri-putri Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam yang lain ? Ruqayyah menikah dengan Utbah. Sementara itu, Ummu Kultsum menikah dengan Utaibah. Utbah dan Utaibah adalah kakak-beradik. Mereka adalah putra Abdul Uzza yang ketika Islam datang, sangat keras memusuhi Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam dan para pengikutnya. Begitu kerasnya permusuhan mereka sampai kaum Muslimin menamai Abdul Uzza sebagai "Abu Lahab". Lahab berarti 'gejolak api'.

Saudaraku, ketika Rasulullaah Shallallaahu 'Alaihi Wassallaam  mulai mendakwahkan Islam, Ruqayyah dan Ummu Kultsum jadi amat menderita. Hampir setiap hari ibu mertua mereka, Ummu Jamil, mencaci maki Rasulullaah Shallallaahu 'Alaihi Wassallaam. Ummu Jamil adalah adik Abu Sufyan yang memimpin penindasan terhadap kaum Muslimin.

Ummu Jamil semakin tidak kuasa menahan amarahnya melihat kesabaran Ruqayyah dan Ummu Kultsum walau dia selalu menyumpah serapahi Rasulullaah Shallallaahu 'Alaihi Wassallaam di depan mereka setiap ada kesempatan. Kemarahan itu pun segera mencapai puncaknya.

"Ceraikan mereka!" teriak Ummu Jamil kepada kedua putranya, Utbah dan Utaibah. "Usir mereka dari sini!"

Utbah dan Utaibah pun menceraikan Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Sesuai dengan janji kaum kafir, Utbah dan Utaibah dinikahkan dengan dua putri seorang jutawan Quraisy, Abu Uhaihah. Sementara itu, Ruqayyah dan Ummu Kultsum yang diusir begitu saja, kembali ke rumah orangtua mereka sambil menangis tersedu-sedu.

Sudah tentu kita dapat mengerti betapa hancurnya hati Rasulullaah Shallallaahu 'Alaihi Wassallaam dan Bunda Khadijah melihat kedua putri mereka diperlakukan secara semena-mena. Namun, Mahasuci Allah yang kemudian memberi jodoh yang lebih baik.

Ruqayyah kemudian menikah dengan Utsman bin Affan, salah seorang sahabat besar. Ruqayyah sempat ikut hijrah ke Habasyah dan Madinah. Namun, ketika Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam baru pulang dari Perang Badar, beliau menemui Ruqayyah telah wafat. Beliau kemudian menikahkan Utsman bin Affan dengan Ummu Kultsum. Namun, tidak lama kemudian, Ummu Kultsum pun wafat menyusul kakaknya. Kedua putri Rasulullaah Shallallaahu 'Alaihi Wassallaam ini wafat tanpa meninggalkan keturunan.

Demikian kisah Sirah Nabawiyah hari ini, semoga kita semua dapat mengambil pelajaran, hikmah dan kisah ini membawa manfaat... aamiin Allaahumma aamiin

Informasi tambahan:

Keponakan Ummu Jamil

Ummu Jamil mempunyai seorang keponakan wanita bernama Ramlah. Dia adalah putri Abu Sufyan, kakak Ummu Jamil. Ramlah, yang kelak lebih dikenal dengan nama Ummu Habibah, pun memeluk Islam. Bisa dibayangkan betapa murkanya Ummu Jamil mendapati banyak kaum Muslimin berasal dari keluarganya sendiri.

Kisah Sirah Nabawiyah ini diambil dari buku "Muhammad Shallallaahu 'Alaihi Wassallaam Teladanku" Jilid 2 halaman 68-69

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity
#SNC2015

Allaahumma shalli 'ala Muhammad
wa 'ala aali Muhammad


Barakallaahu fiikum😊

ZAINAB BINTI MUHAMMAD

#OneDayOneSirah * 26 Maret 2015

Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh...

Semoga saudara-saudariku hari ini selalu diberikan kebahagiaan, kemanfaatan, bertambah iman, ilmu, amal, selalu dalam keberkahan, rahmat dan Ridho Allaah Subhanahu Wa Ta'ala, dan semoga yang sedang sakit diangkat penyakitnya, diluaskan dan dilapangkan rezekinya, dimudahkan segala urusannya... aamiiin Ya Mujibassailiin

BismillaahirRahmaanirRahiim

ZAINAB BINTI MUHAMMAD

Zainab adalah putri kedua Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam. Dia menikah dengan sepupunya, Abu Al Ash bin Rabi. Ibu Abu Al Ash bernama Halah. Dia adalah kakak perempuan Bunda Khadijah. Pernikahan itu berlangsung jauh sebelum Muhammad diangat menjadi seorang Rasulullah. Saudaraku, kisah cinta Zainab dan Abu Al Ash menjadi masyhur karena gelombang kesulitan yang kemudian mereka hadapi.

Abu Al Ash adalah orang yang jujur. Bisnisnya maju dan berpeluang menjadi seorang yang sangat sukses dalam perdagangan. Namun, ketika Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam mulai memperkenalkan Islam, Abu Al Ash memilih tetap menyembah berhala. Sementara itu, Zainab bersegera memeluk agama baru itu. Ketika Islam makin menyebar, perlawanan kaum Quraisy semakin kuat. Ummu Jamil, Istri Abu Lahab, menyerukan agar Abu Al Ash menceraikan istrinya. Namun, Abu Al Ash menolak.

Dalam perang Badar, Abu Al Ash menjadi prajurit Quraisy menghadapi pasukan Muslim. Abu Al Ash tertangkap dan dibawa sebagai tawanan. Zainab yang masih tinggal di Mekah mengirimkan kalung ibunnya untuk menebus Abu Al Ash. Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam amat terharu melihat kalung almarhumah Khadijah.

"Jika kalian berpendapat tawanan ini sebaiknya dibebaskan tanpa uang tebusan, bebaskanlah dia," kata Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam kepada para sahabat.

Para sahabat terdiam. Uang tebusan biasanya berjumlah sangat besar. Jika Abu Al Ash dibebaskan tanpa uang tebusan, itu berarti mengurangi jatah uang untuk para sahabat Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam. Padahal, mereka telah mempertaruhkan nyawa dalam perang. Apalagi saat itu banyak sahabat yang masih hidup melarat karena kekayaan mereka diambil kaum Quraisy ketika mereka berhijrah ke Madinah. Namun, para sahabat mengerti bahwa uang bukanlah tujuan mereka berperang. Terlebih, mereka tidak ingin melihat Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam berduka memikirkan perasaan putrinya. Para sahabat pun segera membebaskan Abu Al Ash.

Allah kemudian melarang pernikahan antara wanita Muslim dengan seorang kafir. Mengetahui hal itu, Zainab pun meninggalkan Abu Al Ash dan pergi ke Madinah untuk bergabung dengan ayahnya. Tentu, Zainab dan Abu Al Ash amat menderita karena harus berpisah. Namun bagi Zainab, firman Allah berada di atas derita pribadi. Abu Al Ash pun melepas Zainab justru karena dia amat mencintai istrinya itu.

Demikian kisah sirah Nabawiyah hari ini, semoga kita semua dapat mengambil hikmah, pelajaran dan membawa manfaat.

Informasi tambahan:

Abu Al Ash Masuk Islam

Suatu ketika, kafilah dagang Abu Al Ash dicegat pasukan Muslim. Abu Al Ash memohon bantuan Zainab di Madinah. Saat itulah Abu Al Ash kemudian memeluk Islam. Mereka dikaruniai seorang putra bernama Ali yang wafat ketika bayi dan seorang putri bernama Umamah.

Kisah Sirah Nabawiyah ini di ambil dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam Teladanku" Jilid 2 halaman 66-67

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity
#SNC2015

Allaahumma shalli 'ala Muhammad
wa 'ala aali Muhammad

Semangat Pagi

ZAID BIN HARITSAH

#OneDayOneSirah * 24 Maret 2015

Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh

Semoga di hari yang baik ini, kita semua diberikan kebaikan, diangkat segala penyakit, diluaskan dan dilapangkan rezeki yang halal dan berkah, semoga bertambah iman, ilmu dan amal, dan semoga diberikan keberkahan di dunia akhirat... aamiiin Allaahumma aamiiin

BismillaahirRahmaanirRahiim

ZAID BIN HARITSAH

Suatu hari, keponakan Bunda Khadijah yang bernama Hakim bin Hizam membawa seorang budak laki-laki bernama Zaid bin Haritsah. Zaid tiba dibawa ke rumah Bunda Khadijah dalam keadaan mengenaskan. Lehernya dibelenggu sehingga dia terpaksa merangkak seperti seekor kuda. Bunda Khadijah membeli Zaid dan memperlakukannya denga baik.

Muhammad amat menyukai Zaid. Apalagi ketika Zaid bercerita bahwa dia dijadikan budak dengan cara diculik.

Lima belas tahun yang lalu, Zaid kecil sedang berjalan pulang bersama ibunya ketika datang para perampok gurun. Zaid disergap dan dibawa lari. Sejak itulah dia hidup sebagai seorang budak yang diperjualbelikan ke sana kemari. Nasiblah yang membawa Zaid akhirnya tiba di pasar Ukazh, Mekah, tempat yang akan membawanya bertemu dengan Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam, orang yang amat Zaid cintai.

Melihat Muhammad amat menyayangi Zaid, Bunda Khadijah memberikan Zaid kepada suaminya itu. Bunda Khadijah yang bijaksana mengerti bahwa suaminya menganggap Zaid seolah sebagai pengganti Qasim dan Abdullah yang telah tiada. Muhammad segera memerdekakan Zaid. Namun, secara tidak terduga, datanglah Haritsah, ayah Zaid.

Haritsah telah bertahun-tahun mencari Zaid sejak anaknya itu menghilang. Haritsah amat menyayangi dan merindukan Zaid sehingga dia membuat puisi kesedihan tentang anaknya itu. Zaid pun amat menyayangi ayahnya.

"Silakan membawa Zaid pulang," kata Muhammad kepada Haritsah. "Tetapi, seandainya Zaid memilih tetap bersama saya, saya tidak akan menolaknya."

Ternyata, Zaid lebih memilih tinggal bersama Muhammad. Muhammad amat bahagia sehingga mengangkat Zaid sebagai putra angkat beliau. Sejak itu, Zaid sering dipanggil Zaid bin Muhammad. Kelak, ketika Islam telah datang, Allah melarang anak angkat mewarisi harta ayah angkatnya yang telah wafat. Harta seorang ayah tetaplah menjadi hak anak kandung, bukan anak angkat. Mahaadil Allah Yang Agung.

Demikian kisah Sirah Nabawiyah hari ini, semoga kita semua dalam mengambil ibroh, dan bermanfaat.

Informasi tambahan:

Syahid di Perang Mu'tah

Sebetulnya, Zaid tidaklah terlalu tampan. Kulitnya cokelat kehitaman, usianya sebelas tahun lebih muda dari Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallam. Namun, semangat jihadnya tidak tertandingi. Kelak, dia gugur sebagai syuhada saat menjadi panglima pasukan muslim di perang Mu'tah melawan pasukan Romawi.

Kisah Sirah Nabawiyah ini diambil dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam Teladanku" jilid 2 halaman 64-65.

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity
#SNC2015

Allaahumma shalli 'ala Muhammad
wa 'ala aali Muhammad

Semangat Pagi✊πŸ‘Š
Baarokallaahu fiikum 😊

Rumah Tangga Nabi Muhammad SAW

#OneDayOneSirah * 24 Maret 2015

Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh

Semoga kita semua selalu mendapatkan keberkahan, perlindungan, kasih sayang, rahmat dan ridho Allaah dan bertambah iman, ilmu dan amal... aamiiin Allaahumma aamiiin

BismillaahirRahmaanirRahiim

RUMAH TANGGA MUHAMMAD

Saudaraku, Muhammad selalu membuat suasana rumahnya menjadi hidup dengan canda dan keramahan. Beliau suka berkelakar kepada siapa pun. Bukan hanya kepada istri dan putri-putrinya, beliau juga amat ramah kepada pembantunya.

Anas bin Malik adalah pembantu rumah tangga Muhammad setelah beliau diangkat menjadi Rasulullah dan hijrah ke Madinah. Dia pernah ikut keluarga Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wassallam selama dua belas tahun. Dengarlah yang Anas katakan, "Saya melayani Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam sejak saya berusia delapan tahun. Selama dua belas tahun, beliau belum pernah memarahi saya satu kali pun walau saya melakukan kesalahan."

Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallam paling suka makan sambil duduk bersila di lantai," kata Anas bin Malik lagi. "Beliau paling suka makan bersama. Beliau pernah berkata, 'Sungguh malang orang yang makan sendirian."

Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam gemar makan daging, tetapi beliau lebih sering menyantap kurma dan minum susu. Jika ada yang menyuguhinya semangkuk susu, beliau akan berkata, 'Allah memberi rahmat pada susu. Mudah-mudahan masih ada lagi.'"

Saudaraku, sejak muda, Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam amat gemar memakai parfum. Bau wewangian itu akan membuat orang-orang di sekitarnya merasa senang. Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam tidak menyukai baju berwarna merah. Beliau lebih suka baju berwarna lurik atau putih. Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallam juga gemar memakai serban dengan salah satu ujungnya menggelantung di antara pundak. Beliau tidak pernah menggunakan baju yang seluruhnya terbuat dari sutra.

Saudaraku, kemudian datanglah satu orang yang amat Muhammad sayangi. Begitu sayangnya sampai beliau mengangkatnya sebagai anak. Siapakah orang yang beruntung itu ?

in Syaa Allaah akan kita cari tahu esok hari...

Demikian kisah Sirah Nabawiyah hari ini, semoga membawa manfaat, dan mendapatkan ibrohnya.. aamiiin

Informasi tambahan:

Siwak

Rasulullaahu Shalallaahu 'Alaihi Wassallam amat bersih. Beliau sangat sering berwudhu. Pakaiannya juga tidak pernah kotor. Beliau selalu membawa siwak kemana-mana. Siwak adalah batang semak gurun sebesar pensil. Siwak digunakan untuk membersihkan gigi. "Kalau saya tidak ingin nanti memberatkan umat, saya akan mewajibkan kegiatan membersihkan gigi," sabda Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam kemudian.

Kisah Sirah Nabawiyah ini diambil dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassalaam Teladanku" jilid 2 halaman 63

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity
#SNC2015

Allaahumma shalli 'ala Muhammad
Wa 'ala aali Muhammad


Support : Link Anda | Link Andah | Link Anda
Copyright © 2013. Muhammad Teladanku - All Rights Reserved
Galaxy Propertindo Design by Indo Web Online
Proudly powered by Blogger