Home » » Kelahiran Rasulullah dan 40 tahun sebelum diangkat menjadi Nabi

Kelahiran Rasulullah dan 40 tahun sebelum diangkat menjadi Nabi

Sirah Nabawiyah #2

Edisi senin
Sabtu, 4 Mei 2015

Walaupun kita sudah pernah membaca sirah Rasulullah Saw, alangkah baiknya kembali diulang agar semakin menambah cinta dan motivasi kita meneladani beliau. Yuuk simak kelanjutan sirah Rasulullah Saw. πŸ˜‰

Kelahiran Rasulullah dan 40 tahun sebelum diangkat menjadi Nabi

Tanggal Rasulullah Saw lahir :
9 Rabilul Awal di permulaan tahun gajah, tahun ke 40 pemerintahan Raja Kisra Anu Syirwan, bertepatan dengan 20 atau 22 April 571 M.

πŸͺ Peristiwa-peristiwa yang menandakan akan lahirnya seorang Rasul, diantaranya:
- Runtuhnya 14 tiang istana kisra parsi
- Padamnya api yang disembah penganut majusi
- Robohnya gereja-gereja di sekitar tasik sava
- Keluarnya cahaya dari faraj Aminah saat melahirkan Rasulullah saw .

Kakek beliau Abdul Muthalib memberinya nama : Muhammad. Nama yang ketika itu belum banyak digunakan.

πŸͺ Diasuh oleh ibu susu

Kebiasaan orang Arab adalah menyerahkan anaknya kepada wanita lain untuk disusukan. Ibu susu Rasulullah Saw pertama adalah Thuwaibah yang merupakan hamba Abu Lahab. Saudara sepersusuan beliau ketika itu anak Thuwaibah yaitu Masruh.

Wanita Arab berasal dari pedalaman lebih disukai untuk menjadi ibu susu karena sebagai bentuk usaha mencegah anak dari penyakit-penyakit di kota, menguatkan pertumbuhan fisik anak dan membantu anak untuk memiliki lisan yang fasih berbahasa arab. Oleh karena itu, Abdul Muthalib menyerahkan Rasulullah kepada Halimah binti Abu Zuaib dari Bani Sa'ad untuk menjadi ibu susu Rasulullah Saw.

Semasa baginda bersama Halimah dan keluarganya, beliau telah menyaksikan banyak keberkahan yang datang seperti air susunya menjadi banyak, binatang ternaknya menjadi gemuk dan banyak keberkahan lainnya. Hingga Halimah sangat berat hati ketika harus menyerahkan Rasulullah saw kembali kepada ibunya setelah habis 2 tahun masa untuk menyusui Rasulullah Saw. 

Halimah pun meminta kepada ibu Rasulullah Saw agar diizinkan kembali untuk mengasuh Rasulullah Saw. Melihat pertumbuhan Rasulullah Saw yang bagus bersama Halimah, ibunya pun mengizinkan. Hingga ketika usia Rasulullah saw sekitar 4 tahun, terjadilah pembedahan dada Rasulullah Saw yang pertama, dilakukan oleh Jibril a.s guna membersihkan hati beliau dari tempat syetan bersarang. Hati beliau dicuci dengan air zam-zam di dalam sebuah talam emas. Anak-anak lain yang mengetahui kejadian itu mengadu kepada Halimah bahwa Rasulullah Saw telah dibunuh. Semenjak itu Halimah merasa takut bila keburukan lain akan menimpa Rasulullah Saw dan akhirnya dia pun memulangkan beliau ke pangkuan ibundanya tercinta.

πŸͺ Dua tahun bersama ibunda

Beliau diajak oleh ibunya untuk menziarahi makam ayahnya, Abdullah di Yastrib. Ditemani oleh khadimah beliau, Ummu Aiman dan mertuanya Abdul Muthalib, mereka semua harus merentasi perjalanan 500 km untuk sampai ke makam Abdullah. Disana mereka tinggal selama sebulan. Ketika perjalanan pulang ke Makkah, Aminah jatuh sakit dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Abwa.

πŸͺ Dua tahun dalam asuhan kakek

Abdul Muthalib membawa baginda pulang dengan perasaan kasih sayang pada cucunya yang kini sudah yatim piatu. Beliau menyayangi Rasulullah Saw melebihi sayangnya kepada anak dan cucu nya yang lain. Beliau tidak pernah meninggalkan Rasulullah Saw sendiri kecuali karena terpaksa. Pernah suatu kali Rasulullah Saw duduk di tempat Abdul Muthalib harusnya duduk. Keluarga yang lain menarik Rasulullah Saw agar duduk ditepi, tapi Abdul Muthalib menyeru agar Rasulullah Saw dibiarkan duduk disitu karena beliau juga memiliki kedudukan itu.
Usia Rasulullah Saw 8 tahun 10 hari, kakek yang dicinta wafat meninggalkan Rasulullah untuk selamanya. Walaupun begitu, Abdul Muthalib telah berwasiat kepada Abu Thalib untuk mengasuh Rasulullah saw.

πŸͺ Dalam asuhan paman yang penyayang.

Abu Thalib sangat mencintai Rasulullah Saw bahkan melebihi cintanya kepada anak-anaknya. Selama pengasuhan pamannya jni, ada beberapa peristiwa penting yang terjadi. 

Penasaran dengan kelanjutannya, tunggu Sirah Nabawiyah seri 3...😊

Wallaahu'alam bishshowwab

πŸ“šSumber :  
Ar-Rahiiqul Makhtuum, Sirah Nabawiyah
Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury

Reposted : Tim Fiqh,Hadist, dan Sirah Divisi Tsaqafah Islamiyah PSDM ODOJ


RKO/16/02/05/2015/Divisi TSI - PSDM ODOJ

0 komentar:

Posting Komentar

Support : Link Anda | Link Andah | Link Anda
Copyright © 2013. Muhammad Teladanku - All Rights Reserved
Galaxy Propertindo Design by Indo Web Online
Proudly powered by Blogger