Home » » ZAID BIN HARITSAH

ZAID BIN HARITSAH

#OneDayOneSirah * 24 Maret 2015

Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh

Semoga di hari yang baik ini, kita semua diberikan kebaikan, diangkat segala penyakit, diluaskan dan dilapangkan rezeki yang halal dan berkah, semoga bertambah iman, ilmu dan amal, dan semoga diberikan keberkahan di dunia akhirat... aamiiin Allaahumma aamiiin

BismillaahirRahmaanirRahiim

ZAID BIN HARITSAH

Suatu hari, keponakan Bunda Khadijah yang bernama Hakim bin Hizam membawa seorang budak laki-laki bernama Zaid bin Haritsah. Zaid tiba dibawa ke rumah Bunda Khadijah dalam keadaan mengenaskan. Lehernya dibelenggu sehingga dia terpaksa merangkak seperti seekor kuda. Bunda Khadijah membeli Zaid dan memperlakukannya denga baik.

Muhammad amat menyukai Zaid. Apalagi ketika Zaid bercerita bahwa dia dijadikan budak dengan cara diculik.

Lima belas tahun yang lalu, Zaid kecil sedang berjalan pulang bersama ibunya ketika datang para perampok gurun. Zaid disergap dan dibawa lari. Sejak itulah dia hidup sebagai seorang budak yang diperjualbelikan ke sana kemari. Nasiblah yang membawa Zaid akhirnya tiba di pasar Ukazh, Mekah, tempat yang akan membawanya bertemu dengan Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam, orang yang amat Zaid cintai.

Melihat Muhammad amat menyayangi Zaid, Bunda Khadijah memberikan Zaid kepada suaminya itu. Bunda Khadijah yang bijaksana mengerti bahwa suaminya menganggap Zaid seolah sebagai pengganti Qasim dan Abdullah yang telah tiada. Muhammad segera memerdekakan Zaid. Namun, secara tidak terduga, datanglah Haritsah, ayah Zaid.

Haritsah telah bertahun-tahun mencari Zaid sejak anaknya itu menghilang. Haritsah amat menyayangi dan merindukan Zaid sehingga dia membuat puisi kesedihan tentang anaknya itu. Zaid pun amat menyayangi ayahnya.

"Silakan membawa Zaid pulang," kata Muhammad kepada Haritsah. "Tetapi, seandainya Zaid memilih tetap bersama saya, saya tidak akan menolaknya."

Ternyata, Zaid lebih memilih tinggal bersama Muhammad. Muhammad amat bahagia sehingga mengangkat Zaid sebagai putra angkat beliau. Sejak itu, Zaid sering dipanggil Zaid bin Muhammad. Kelak, ketika Islam telah datang, Allah melarang anak angkat mewarisi harta ayah angkatnya yang telah wafat. Harta seorang ayah tetaplah menjadi hak anak kandung, bukan anak angkat. Mahaadil Allah Yang Agung.

Demikian kisah Sirah Nabawiyah hari ini, semoga kita semua dalam mengambil ibroh, dan bermanfaat.

Informasi tambahan:

Syahid di Perang Mu'tah

Sebetulnya, Zaid tidaklah terlalu tampan. Kulitnya cokelat kehitaman, usianya sebelas tahun lebih muda dari Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallam. Namun, semangat jihadnya tidak tertandingi. Kelak, dia gugur sebagai syuhada saat menjadi panglima pasukan muslim di perang Mu'tah melawan pasukan Romawi.

Kisah Sirah Nabawiyah ini diambil dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam Teladanku" jilid 2 halaman 64-65.

#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity
#SNC2015

Allaahumma shalli 'ala Muhammad
wa 'ala aali Muhammad

Semangat Pagi✊👊
Baarokallaahu fiikum 😊

0 komentar:

Posting Komentar

Support : Link Anda | Link Andah | Link Anda
Copyright © 2013. Muhammad Teladanku - All Rights Reserved
Galaxy Propertindo Design by Indo Web Online
Proudly powered by Blogger